Sabtu, 06 April 2013

Tulisan Softskill5

Nama : Kartika Meylani
NPM : 24212031
Kelas : 1EB18

EVALUASI PEREKONOMIAN TAHUN 2012, PROSPEK
2013-2014, DAN KEBIJAKAN BANK INDONESIA
I.                  PENDAHULUAN
Dengan adanya materi ini kita bisa mengetahui seberapa besar peningkatan atau perkembangan perekonomian Indonesia, prospek perekonomian Indonesia pada tahun 2013-2014 dan kebijakan bank Indonesia terhadap perekonomian indonesia. Seperti yg kita ketahuin ketiga unsur itu sangat penting untuk memajukan perekonomian Indonesia.

II.               ISI
Perkembangan Ekonomi Indonesia 2012
Data BPS menunjukkan bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia pada triwulan III-2012 bila dibandingkan triwulan III-2011 tercatat sebesar 6,17% (yoy) dan secara kumulatif mencapai sebesar 6,29% bila dibandingkan periode yang sama tahun 2011 (ctc). Besaran PDB atas dasar harga berlaku secara kumulatif pada triwulan III-2012 mencapai sebesar Rp. 6.151,6 trilyun. Bank Indonesia memperkirakan bahwa pertumbuhan pada triwulan IV-2012 akan mencapai 6,2%, sehingga pertumbuhan untuk keseluruhan tahun 2012 akan mencapai sekitar 6,3%. Pertumbuhan ekonomi Indonesia menunjukkan trend yang terus meningkat dibandingkan triwulan sebelumnya. Bahkan pertumbuhan ekonomi Indonesia sejak triwulan II-2012 merupakan pertumbuhan terbesar kedua di Dunia setelah China yang meskipun mencatat angka 7,7% namun trendnya menurun dibandingkan triwulan sebelumnya (Firmanzah, 2012). Dengan demikian tingkat pertumbuhan Indonesia kembali berada di atas rata-rata tingkat pertumbuhan dunia yang pada tahun 2012 diprediksi sebesar 3,5%.
Prospek Perekonomian Indonesia 2013-2014
Pertumbuhan perekonomian dosmestik tahun 2013 dan 2014 diperkirakan dapat mencapai kisaran 6,3% - 6,8% dan 6,7% - 7,2% sejarah dengan kinerja perekonomian Dunia yang diperkirakan meningkat secara gradual. Permintaan domestik diperkirakan tetap menjadi kontributor utama pertumbuhan ekonomi kedepan,  baik dari sisi konsumsi maupun investasi. Salah satu faktor yang mendorong pertumbuhan ekonomi domestik yang lebih tinggi adalah aktivitas persiapan dan penyelenggaraan pemilu 2014. Dari sisi eksternal, pertumbuhan perekonomian dunia yang lebih tinggi dan peningkatan harta komoditas diperkirakan meningkatkan permintaan produk ekspor, sehingga kontribusi ekspor ke depan diperkirakan akan lebih baik. Dengan kondisi tersebut, investasi diperkirakan tumbuh cukup tinggi. Dari sisi lapangan usaha, sektor-sektor utama, yakni sektor industri pengolahan; sektor perdagangan, hotel dan restoran (PHR); serta sektor pengangkutan dan komunikasi diprakirakan tetap mondominasi perkembangan perekonomian nasional. Secara umum, perkembangan sektor-sektor akan membaik seiring dengan membaiknya kondisi perekonomian domestik dan global.   
Kebijakan Bank Indonesia
Pencapaian ekonomi tahun 2012 yang cukup baik diprakirakan masih akan berlanjut dan meningkat pada tahun 2013-2014, , namun sejumlah tantangan harus dihadapi baik yang berasal dari global maupun domestik. Di sisi global, faktor risiko terutama bersumber dari masih tingginya ketidakpastian pemulihan ekonomi dan harga komoditas yang dapat mengganggu kinerja ekspor Indonesia. Permintaan domestik yang terus berlanjut di tengah masih tingginya ketidakpastian ekonomi  global dapat meningkatkan tekanan terhadap ketidakseimbangan eksternal. Di sisi struktural, struktur perekonomian dengan ketergantungan impor yang tinggi khususnya untuk barang modal dan bahan baku menimbulkan kerentanan terhadap keseimbangan eksternal ketika kegiatan investasi terus  mengalami peningkatan.
Ke depan, kebijakan Bank Indonesia akan diarahkan untuk mengelola permintaan domestik agar sejalan dengan upaya untuk menjaga keseimbangan eksternal. Bank Indonesia akan terus memperkuat bauran kebijakan melalui lima pilar kebijakan. Pertama, kebijakan suku bunga akan ditempuh secara konsisten dengan prakiraan inflasi ke depan agar tetap terjaga dalam kisaran target yang ditetapkan. Kedua, kebijakan nilai tukar akan diarahkan untuk menjaga pergerakan Rupiah sesuai dengan kondisi fundamentalnya. Ketiga, kebijakan makroprudensial diarahkan untuk menjaga kestabilan sistem keuangan dan mendukung terjaganya keseimbangan internal maupun eksternal. Keempat, penguatan strategi komunikasi kebijakan untuk mengelola ekspektasi inflasi. Kelima, penguatan koordinasi Bank Indonesia dan Pemerintah dalam mendukung pengelolaan ekonomi makro, khususnya dalam memperkuat struktur perekonomian, memperluas sumber pembiayaan ekonomi, penguatan respons sisi penawaran, serta pemantapan Protokol Manajemen Krisis (PMK).
III.           PENUTUP
Evaluasi menyeluruh terhadap kinerja tahun 2012 prospek tahun 2013-2014 menunjukkan perekonomian Indonesia tumbuh cukup tinggi dengan inflasi yang tetap terkendali dan rendah. Kinerja tersebut tidak terlepas dari berbagai kebijakan yang ditempuh Bank Indonesia dan Pemerintah untuk menjaga stabilitas makro dan momentum pertumbuhan ekonomi nasional di tengah perlambatan ekonomi dunia Ke depan, Bank Indonesia juga akan memperkuat bauran kebijakan moneter dan makroprudensial serta mempererat koordinasi dengan Pemerintah untuk mengelola permintaan domestik agar sejalan dengan upaya menjaga keseimbangan eksternal, mencapai sasaran inflasi, dan kesinambungan pertumbuhan ekonomi nasional. 

IV.           DAFTAR PUSTAKA

Tidak ada komentar:

Posting Komentar