Kamis, 02 Oktober 2014

tugas softskill 1 bahasa indonesia

PARAGRAF INDUKTIF

Paragraf Induktif adalah paragraf yang diawali dengan kalimat yang berisi penjelasan- penjelasan kemudian diakhiri dengan kalimat utama.

Contoh Paragraf Induktif :
Banyak pedagang kaki lima yang entah bagaimana awalnya, seperti mengelompokkan diri hanya dengan menjual jenis barang tertentu di sebuah trotoar tertentu. Selanjutnya, tampillah trotoar tersebut sebagai etalase khusus. Bahkan, banyak barang khas trotoar terkenal di Jakarta yang tidak bisa dijumpai di toko-toko resmi. Dari suasana tersebut ternyata banyak trotoar yang akhirnya menjadi terkenal karena penampilanya yang khas.

Paragraf Induktif sendiri dibagi menjadi 3 yaitu :

1. GENERALISASI
generalisasi adalah suatu pola pengembangan paragraf yang bertolak dari sejumlah fakta khusus yang memiliki kemiripan menuju sebuah kesimpulan. Kesimpulan generalisasi didahului dengan penalaran generalisasi. Penalaran generalisasi pun dapat digunakan untuk mengembangkan paragraf. caranya penulis lebih dulu menyajikan sejumlah peristiwa khusus dalam bentuk kalimat.Kemudian pada bagian akhir paragraf itu diakhiri dengan kalimat yang berisi generalisasi dari peristiwa khusus yang telah disebutkan pada bagian awal. Kalimat terakhir biasanya berisi gagasan utama paragraf.
Contoh:
          Untuk membuat sebuah software atau aplikasi yang berguna atau bermanfaat, diperlukan penelitian serta pengamatan mengenai aplikasi atau software yang akan dibuat. Selain itu agar tidak terjadi kesalahan dalam pembuatannya, ketelitian dan penggunaan logika merupakan factor utama. Jangan terlalu terburu-buru dalam membuat suatu aplikasi sehingga ketika program di jalankan kesalahan besar dapat dihindari dan aplikasi dapat digunakan. Jadi, untuk membuat suatu software atau aplikasi kita harus sabar dan teliti dalam membuatnya.
Merah          : hal-hal Khusus
Hijau  : Simpulan secara umum

2. ANALOGI
Analogi merupakan pola penyusunan paragraf berupa perbandingan dari dua hal yang mempunyai sifat sama. Pengembangan paragraf secara analogy ini didasarkan adanya anggapan bahwa jika sudah ada persamaan dalam berbagai segi maka akan ada persamaan pula dalam hal yang lain.
Contoh:
          Perumus kebijakan sama halnya dengan burung Beo. Seekor hewan yang unik dan elit, yang apabila disuruh mengucapkan kalimat apa saja bias, tapi tidak mampu melakukan apa yang diucapkan, begitu dengan para perumus kebijakan yang nyeleweng, hanya dapat mengucap tanpa mampu berbuat.
Merah          : perbandingan antara dua hal yang berbeda, yang mendandung persamaan
Hijau  : penarikan kesimpulan

3. KAUSALITAS
Hubungan Kausal Hubungan kausal adalah pola penyusunan paragraf dengan menggunakan beberapa fakta yang mempunyai pola hubungan sebab-akibat.

Sebab-akibat, penalaran ini berawal dari peristiwa yang merupakan sebab, kemudian sampai pada kesimpulan sebagai akibatnya. Polanya A mengakibatkan B.
Contoh:
          Masyarakat lebih suka menggunakan kendaraan pribadi daripada kendaraan umum, sehingga jalanan pun semakin macet seiring bertambahnnya jumlah kendaraan.
Merah          : Sebab
Hijau           : Akibat

Akibat-sebab, dalam pola ini kita memulai dengan peristiwa yang menjadi akibat, peristiwa itu kita analisis untuk mencari penyebabnya.
Contoh         :
          Siti mendapatkan nilai yang tidak memuaskan pada ulangan fisikanya. Bagaimana tidak saat pelajaran fisika Siti sering tidur dan dirumah dia tidak pernah belajar fisika. Ditambah lagi dengan masalah pribadinya yang membuat dirinya depresi.
Merah          : Akibat
Hijau           : Sebab








PARAGRAF DEDUKTIF

Paragraf adalah bagian suatu karangan yang mengandung satu kalimat utama dan beberapa kalimat penjelas. Pengertian paragraf deduktif Paragraf deduktif adalah paragraf yang kalimat utamanya berada di awal paragraf, kemudian diikuti kalimat kalimat penjelas.

Contoh paragraf deduktif :
Pemuda warga desa Tenteram memutuskan melaksanakan jam belajar masyarakat dengan tertib. Sebelumnya, banyak anak sekolah yang dibiarkan di luar rumah, dan hanya duduk duduk di pinggir jalan pada saat jam jam belajar. Para pemuda mulai mendatangi orang tua dan memberi pengertian pentingnya belajar bagi anak anak mereka. Apabila warga menemukan anak-anak mereka sedang kumpul - kumpul di pinggir jalan pada saat jam belajar, mereka akan diperingatkan dan diajak untuk belajar bersama. Jam belajar masyarakat dimulai pukul18.00 sampai pukul 20.00. Kalimat utama dalam paragraf di atas adalah kalimat yang pertama  yaitu Pemuda warga desa tenteram memutuskan melaksanakan jam belajar masyarakat dengan tertib.


Pola pengembangan paragraph deduktif dibagi menjadi beberapa bagian antara lain :

1.       Silogisme

Pada silogisme terdapat dua premis (pernyataan) dan satu simpulan. Kedua premis itu adalah premis umum (mayor) dan khusus (minor).
Rumus Silogisme :
PU      : Semua A = B
PK      : C = A
S       : C = B
Contoh :
PU      : Semua siswa SMAN 1 Taman wajib mengikuti UAS.
                                      A                          B
PK      : Yunita adalah siswa SMAN 1 Taman.
               C                               A
S       : Yunita    wajiba mengikuti UAS.
               C                      B

2. Silogisme Negatif

Silogisme negatif adalah sebuah silohisme yang salah satu preminya bersifat negatif. Jika salah satu premisnya negatif, simpulannya juga negative. Dalam silogisme negatif biasanya digunakan kata ‘tidak’ atau ‘bukan’.
Contoh :
PU      : Warga kota Paris tidak boleh melanggar hukum.
                   A                                    B

PK      : Francois adalah seorang warga kota Paris.
                   C                                    A
S       : Francois tidak boleh melanggar hukum.
                   C                 B

3. Entimem

Entimem adalah silogisme yang diperpendek. Dari sebuah silogisme dapat dibuat entimemnya. Demikian pula sebaliknya, dari sebuah entimem dapat disusun silogisme.
Rumus :
C = B                     karena                   C = A
Contoh :
PU      : Semua tindakan kriminal adalah melanggar hukum.
                             A                                    B
PK      : Membunuh adalah tindakan criminal.
                   C                           A
K        : Membunuh adalah melangar hukum.
                   C                           B
Entimem :
Membunuh adalah melanggar hukum karena itu merupakan tindakan Kriminal.









 
     C                         B                                             A


Nama : Kartika Meilani
Kelas :2EB21
NPM : 24212031

Tidak ada komentar:

Posting Komentar