Sabtu, 30 November 2013

tugas 3 : lulusan


Nama   : Kartika Meylani
NPM   : 24212031
Kelas   : 2EB21
LULUSAN MANAJEMEN ? (KOMPETENSI YANG HARUS DIMILIKI MAHASISWA MANAJEMEN DALAM BERSAING DI DUNIA KERJA )
Salah satu permasalahan klasik yang sering terdengar adalah keluhan bahwa lulusan manajemen sangat sulit dalam mencari kerja. Pertanyaan yang muncul “apakah ada yang salah dengan dunia kerja atau ada kesalahan mengenai kompetensi lulusan jurusan manajemen ?”.
Dalam kajian yang dilakukan oleh departemen Penelitian & Pengembangan dapat disimpulkan beberapa hal yang harus dimiliki oleh mahasiswa jurusan manajemen.
Berbicara tentang kompetensi yang harus dimiliki mahasiswa manajemen dalam persaingan dunia kerja, maka kita berbicara tentang kompetensi apa yang akan membedakan mahasiswa manajemen dengan mahasiswa jurusan lainya terutama dalam dunia kerja. Dari hasil kajian yang kami lakukan dapat diketahui baha lulusan jurusan manajemen diperlukan di semua perusahaan. Hal ini dikarenakan selama kuliah, mahasiswa jurusan manajemen menerima hard skill mengenai pengelolaan sebuah organisasi/ perusahaan dari berbagai sisi di antaranya keuangan, pemasaran, operasional , sumber daya manusia, dan sebagainya.
Secara empiris, kita dapat memberi contoh bahwa ketika mahasiswa belajar mengenai optimalisasi produksi perusahaan berdasarkan perhitungan derivatif matematika. Hal ini berarti manajemen pun memiliki ilmu yang teoritis dan dapat menyelesaikan masalah yang pasti. Kami memiliki pertanyaan retorik yang dapat kami kemukakan yaitu “perusahaan mana yang tidak memiliki sisi operasi?”. Mahasiswa manajemen lah yang memiliki kunci akan kesuksesan manajemen perusahaan tersebut karena mahasiswa manajemen memang berkonsentrasi dalam hal pencapaian suatu tujuan yang dilakukan secara bersama-sama.
Kemudian, lulusan manajemen pun idealnya dapat berpikir secara rasional untuk menyelesaikan berbagai masalah dan membuat keputusan berdasarkan analisisnya karena sejak kuliah, mahasiswa diajarkan untuk berpikir mengenai kasus yang dinamis sehingga lulusan manajemen memiliki pengetahuan yang luas mengenai pemecahan masalah. Salah seorang dosen pernah mengatakan bahwa “Tidak ada satu jawaban yang dapat menyelesaikan semua masalah manajemen”. Kalimat ini digunakan untuk menjawab sebuah pertanyaan dari mahasiswa mengenai mana yang lebih baik antara perusahaan yang memiliki banyak utang atau sedikit utang. Jawaban tersebut menyadarkan mahasiswa bahwa memang selalu ada jawaban yang berbeda atas pertanyaan yang sama tetapi memiliki kondisi dan syarat yang berbeda. Jadi mahasiswa manajemen terus dilatih untuk berpikir kritis dan rasional serta memiliki kapabilitas untuk memecahkan masalah serta membuat keputusan.
Selain berbicara mengenai kemampuan hard skill hal yang juga sangat penting dimiliki mahasiswa manajemen adalah kemampuan soft skill. Berdasar hasil survey Nasional Assosiation of Colleges and Employers USA (2002) terhadap 457 pimpinan perusahaan menyatakan bahwa Indeks Kumulatif Prestasi (IPK) bukanlah hal yang dianggap penting dalam dunia kerja. Yang jauh lebih penting adalah sotfskill antara lain kemampuan komunikasi, kejujuran, kerjasama, motivasi, kemampuan beradaptasi dan kemampuan interpersonal dengan orientasi nilai pada kinerja yang efektif. Dalam hal ini ada kecenderungan bahwa apa yang diberikan di bangku kuliah tidak sepenuhnya sesuai dengan kebutuhan di lapangan kerja. Dan gap itu adalah softskill. Kemampuan nonteknis yang tidak terlihat wujudnya (intangible) namun sangat diperlukan itulah prinsipnya yang disebut dengan softskill.
Soft Skill adalah keterampilan seseorang dalam berhubungan dengan orang lain dan keterampilan dalam mengatur dirinya sendiri yang mampu mengembangkan unjuk kerja secara maksimal. Soft Skill sendiri dibagi menjadi dua aspek yaitu teknis dan non teknis. Aspek teknis berhubungan dengan latar belakang keahlian atau kebutuhan yang diperlukan di dunia kerja sedangkan aspek non teknis mencakup motivasi, adaptasi komunikasi, kerjasama, problem solving, manajemen stress dan kepemimpinan. Dengan memiliki dua kompetensi yaitu hard skill dan soft skill, Mahasiswa Manajemen akan dapat bersaing di dunia kerja bahkan dapat dengan mudah dalam mendapatkan pekerjaan.
http://hmjmfeb.ub.ac.id/lulusan-manajemen-kompetensi-yang-harus-dimiliki-mahasiswa-manajemen-dalam-bersaing-di-dunia-kerja/

Pentingnya Soft Skill Bagi Mahasiswa

Persaingan untuk mendapatkan pekerjaan sekarang ini sangatlah ketat diakibatkan banyaknya orang yang melamar pekerjaan ataupun sedikitnya daya tampung pekerja.  adalah salah satu perguruan tinggi yang ada di Sumatera Utara yang meluluskan mahasiswa lebih kurang empat ribu orang setiap tahunnya. Sudah tentu lulusan tersebut akan bekerja dan akan bersaing dengan lulusan  itu sendiri ataupun lulusan perguruan tinggi lainnya. Dengan demikian mahasiswa  harus mempersiapkan dirinya untuk bersaing sebelum dan setelah dinyatakan lulus dalam mendapatkan pekerjaan yang lebih baik.
Mengembangkan hard skill adalah jawaban utama didalam keberhasilan untuk mendapatkan pekerjaan tersebut. Namun demikian tidaklah cukup hanya kemampuan hard skill saja, tetapi harus diimbangi dengan kemampuan soft skill dalam menghadapi berbagai tantangan saat melakukan pekerjaan tersebut. Menurut Admin dunia kerja percaya bahwa sumber daya manusia yang unggul adalah mereka yang tidak hanya memiliki kemahiran hard skill saja, tetapi juga piawai dalam aspek soft skillnya. Ditambahkan juga, bahwa dunia pendidikanpun mengungkapkan dengan berdasarkan penelitian di Harvard University Amerika Serikat ternyata kesuksesan seseorang tidak ditentukan semata-mata oleh pengetahuan dan kemampuan teknis (hard skill) saja, tetapi lebih oleh kemampuan mengelola diri dan orang lain (soft skill).
Hard Skill 
Proses pembelajaran di perguruan tinggi lebih menitik beratkan pada aspek kognitif. Hal ini dapat dilihat pada prestasi mahasiswa yang ditunjukkan oleh indeks prestasi (IP). Indeks prestasi dibuat berdasarkan hasil penilaian dari evaluasi dosen terhadap mahasiswa dalam proses pembelajaran. Kemampuan mahasiswa yang ditunjukkan berdasarkan indeks prestasi seperti inilah yang sering disebut sebagai kemampuan hard skill.
Pengertian soft skill didefenisikan sebagai keterampilan lunak (soft) yang digunakan dalam berhubungan dan bekerjasama dengan orang lain, atau dikatakan sebagai interpersonal skills. Menurut Bahrumsyah soft skill merupakan keterampilan seseorang dalam berhubungan dengan orang lain (interpersonal skills) dan keterampilan mengatur dirinya sendiri (intrapersonal skills) yang mempu mengembangkan untuk kerja secara maksimal. Dari kedua pendapat tersebut diatas, ada kesamaan pendapat tentang pengertian soft skill yaitu interpersonal skill  hanya saja pada pendapat Bahrumsyah ditambahkan intrapersonal skills yaitu keterampilan mengatur dirinya sendiri.
Hard skill sangatlah penting untuk dikembangkan, karena kemampuan seseorang untuk melakukan sebuah pekerjaan dengan baik dan benar adalah tergantung bagaimana hard skill yang dia miliki. Tidak mungkin seseorang bisa membuat sebuah alat yang berguna jika dia tidak mengetahui cara pembuatan, tujuan, dan kegunaannya alat tersebut. ataupun tidak mungkin seseorang mampu memperbaiki sesuatu jika dia tidak tuhu apa yang dia perbaiki.
Sebelum melamar sebuah pekerjaanpun seharusnya lulusan perrguruan tinggi (mahasiswa) harus memperhatikan pekerjaan yang akan diterimanya dengan kemampuannya. Membandingkan kemampuan dengan pekerjaan yang akan dikerjakan adalah hal yang baik. Untuk itu mahasiswa perlu mempersiapkan dirinya dengan mengembangkan hard skill sebagai dasar untuk melamar pekerjaan dan diimbangi dengan soft skill sebagai landasan untuk melakukan pekerjaan. Karena hampir semua perusahaan dewasa ini mensyaratkan adanya kombinasi yang sesuai antara hard skill dan soft skill, apapun posisi karyawannya. Bagi perekrutan karyawan bagi perusahaan pendekatan hard skill saja kini sudah ditinggalkan. Percuma jika hard skill baik, tetapi soft skillnya buruk. Hal ini bisa dilihat pada iklan-iklan lowongan kerja berbagai perusahaan yang juga mensyaratkan kemampuan soft skill, seperi team work, kemampuan komunikasi, dan interpersonal relationship, dalam job requirementnya. Perusahaan cenderung memilih calon yang memiliki kepribadian lebih baik meskipun hard skillnya lebih rendah. Alasannya adalah memberikan pelatihan ketrampilan jauh lebih mudah daripada pembentukan karakter Hal tersebut menunjukkan bahwa hard skill merupakan faktor penting dalam bekerja, namun keberhasilan seseorang dalam bekerja biasanya lebih ditentukan oleh soft skillnya yang baik.
Dunia kerja saat ini membutuhkan sumber daya yang terampil, sebagai seorang  mahasiswa dituntut untuk mempunyai keahlian hard skill yang tinggi, Hard skill merupakan keahlian bagaimana nilai akhir kuliah mahasiswa/nilai akademis (IPK) mahasiswa ini sebagai persyaratan untuk memenuhi admnistrasi dalam melamar pada suatu perusahaan, selain harus memiliki IPK yang tinggi di era persaingan yang ketat ini juga kita dituntut memiliki soft skill yaitu ketrampilan seseorang dalam berhubungan dengan orang lain (interpersonal skill) ketrampilan dalam mengatur dirinya sendiri (intrapersonal skill), Baik hard skills maupun soft skills merupakan prasyarat kesuksesan seorang sarjana dalam menempuh kehidupan setelah selesai pendidikannya. Seperti yang dijelaskan di atas bahwa hard skills ditekankan pada aspek kognitif dan keahlian khusus menurut disiplin keilmuan tertentu, sedangkan softskills merupakan perilaku personal dan interpersonal skill yang diperlukan untuk mengembangkan dan mengoptimalkan kinerja seorang manusia.
Di dalam persaingan seperti sekarang, kebutuhan akan tenaga kerja yang memiliki profesionalisme dan manajerial skill yang berbasis kemampuan sudah merupakan tuntutan. Terlebih di dunia kerja sekarang banyak dipengaruhi perubahan pasar, ekonomi dan teknologi. Tenaga kerja yang memiliki kecerdasan emosional (Emotional Quatient) sangat mendukung pemenuhan kebutuhan tersebut disamping kecerdasan intelektual. Berdasar hasil survey Nasional Assosiation of Colleges and Employers USA (2002) terhadap 457 pimpinan perusahaan menyatakan bahwa Indeks Kumulatif Prestasi (IPK) bukanlah hal yang dianggap penting dalam dunia kerja. Yang jauh lebih penting adalah sotfskill antara lain kemampuan komunikasi, kejujuran, kerjasama, motivasi, kemampuan beradaptasi dan kemampuan interpersonal dengan orientasi nilai pada kinerja yang efektif.
Keterampilan sangat mempengaruhi tingkat kesuksesan seseorang. Dengan keterampilan yang ada seseorang dapat menciptakan kehidupan yang lebih baik untuk dirinya maupun lingkungan sekitarnya. Secara umum, keterampilan manusia dapat diklasifikasikan menjadi dua yaitu keterampilan teknis (hard skill) dan keterampilan mengelola diri dan orang lain (soft skill).
INTRAPERSONAL SKILL, contohnya :
• Transforming Character  ( transformasi karakter )
• Transforming Beliefs ( transformasi keyakinan )
• Change management ( manajemen perubahan )
• Stress management  ( stress manajemen )
• Time management ( manajemen waktu )
• Creative thinking processes ( proses berpikir kreatif )
• Goal setting & life purpose ( penetapan tujuan dan tujuan hidup )
• Accelerated learning techniques ( belajar teknik dipercepat )
• Communication skills ( ketrampilan komunikasi )
• Relationship building ( membangun hubungan )
• Motivation skills ( ketrampilan motivasi )
• Leadership skills ( ketrampilan kepemimpinan )
• Self-marketing skills ( ketrampilan pemasaran diri )
• Negotiation skills  ( ketrampilan negosiasi )
• Presentation skills ( ketrampilan presentasi )
• Public speaking skills ( ketrampilan berbicara di depan umum )
Cara meningkatkat softskill , yaitu :
• Learning by doing. Soft skill bisa diasah dan ditingkatkan seiring dengan pengalaman dalam dunia kerja/berorganisasi.
• Berinteraksi dan melakukan aktivitas dengan orang lain.
• Mengikuti pelatihan-pelatihan / seminar tentang manajemen.
http://ruslanjuliana.blogspot.com/2013/06/pentingnya-soft-skill-bagi-mahasiswa.html


Tidak ada komentar:

Posting Komentar