Nama :
Kartika Meylani
NPM :
24212031
Kelas : 2EB21
LULUSAN
MANAJEMEN ? (KOMPETENSI YANG HARUS DIMILIKI MAHASISWA MANAJEMEN DALAM BERSAING
DI DUNIA KERJA )
Salah satu permasalahan klasik
yang sering terdengar adalah keluhan bahwa lulusan manajemen sangat sulit dalam
mencari kerja. Pertanyaan yang muncul “apakah ada yang salah dengan dunia
kerja atau ada kesalahan mengenai kompetensi lulusan jurusan manajemen ?”.
Dalam kajian yang dilakukan
oleh departemen Penelitian & Pengembangan dapat disimpulkan beberapa hal
yang harus dimiliki oleh mahasiswa jurusan manajemen.
Berbicara tentang kompetensi yang harus dimiliki mahasiswa manajemen dalam persaingan dunia kerja, maka kita berbicara tentang kompetensi apa yang akan membedakan mahasiswa manajemen dengan mahasiswa jurusan lainya terutama dalam dunia kerja. Dari hasil kajian yang kami lakukan dapat diketahui baha lulusan jurusan manajemen diperlukan di semua perusahaan. Hal ini dikarenakan selama kuliah, mahasiswa jurusan manajemen menerima hard skill mengenai pengelolaan sebuah organisasi/ perusahaan dari berbagai sisi di antaranya keuangan, pemasaran, operasional , sumber daya manusia, dan sebagainya.
Berbicara tentang kompetensi yang harus dimiliki mahasiswa manajemen dalam persaingan dunia kerja, maka kita berbicara tentang kompetensi apa yang akan membedakan mahasiswa manajemen dengan mahasiswa jurusan lainya terutama dalam dunia kerja. Dari hasil kajian yang kami lakukan dapat diketahui baha lulusan jurusan manajemen diperlukan di semua perusahaan. Hal ini dikarenakan selama kuliah, mahasiswa jurusan manajemen menerima hard skill mengenai pengelolaan sebuah organisasi/ perusahaan dari berbagai sisi di antaranya keuangan, pemasaran, operasional , sumber daya manusia, dan sebagainya.
Secara empiris, kita dapat
memberi contoh bahwa ketika mahasiswa belajar mengenai optimalisasi produksi
perusahaan berdasarkan perhitungan derivatif matematika. Hal ini berarti
manajemen pun memiliki ilmu yang teoritis dan dapat menyelesaikan masalah yang
pasti. Kami memiliki pertanyaan retorik yang dapat kami kemukakan yaitu
“perusahaan mana yang tidak memiliki sisi operasi?”. Mahasiswa manajemen lah
yang memiliki kunci akan kesuksesan manajemen perusahaan tersebut karena
mahasiswa manajemen memang berkonsentrasi dalam hal pencapaian suatu tujuan
yang dilakukan secara bersama-sama.
Kemudian, lulusan manajemen pun
idealnya dapat berpikir secara rasional untuk menyelesaikan berbagai masalah
dan membuat keputusan berdasarkan analisisnya karena sejak kuliah, mahasiswa
diajarkan untuk berpikir mengenai kasus yang dinamis sehingga lulusan manajemen
memiliki pengetahuan yang luas mengenai pemecahan masalah. Salah seorang dosen
pernah mengatakan bahwa “Tidak ada satu jawaban yang dapat menyelesaikan semua
masalah manajemen”. Kalimat ini digunakan untuk menjawab sebuah pertanyaan dari
mahasiswa mengenai mana yang lebih baik antara perusahaan yang memiliki banyak
utang atau sedikit utang. Jawaban tersebut menyadarkan mahasiswa bahwa memang
selalu ada jawaban yang berbeda atas pertanyaan yang sama tetapi memiliki
kondisi dan syarat yang berbeda. Jadi mahasiswa manajemen terus dilatih untuk
berpikir kritis dan rasional serta memiliki kapabilitas untuk memecahkan
masalah serta membuat keputusan.
Selain berbicara mengenai
kemampuan hard skill hal yang juga sangat penting dimiliki mahasiswa manajemen
adalah kemampuan soft skill. Berdasar hasil survey Nasional Assosiation of
Colleges and Employers USA (2002) terhadap 457 pimpinan perusahaan menyatakan
bahwa Indeks Kumulatif Prestasi (IPK) bukanlah hal yang dianggap penting dalam
dunia kerja. Yang jauh lebih penting adalah sotfskill antara lain kemampuan
komunikasi, kejujuran, kerjasama, motivasi, kemampuan beradaptasi dan kemampuan
interpersonal dengan orientasi nilai pada kinerja yang efektif. Dalam hal ini
ada kecenderungan bahwa apa yang diberikan di bangku kuliah tidak sepenuhnya
sesuai dengan kebutuhan di lapangan kerja. Dan gap itu adalah softskill.
Kemampuan nonteknis yang tidak terlihat wujudnya (intangible) namun sangat
diperlukan itulah prinsipnya yang disebut dengan softskill.
Soft Skill adalah keterampilan
seseorang dalam berhubungan dengan orang lain dan keterampilan dalam mengatur
dirinya sendiri yang mampu mengembangkan unjuk kerja secara maksimal. Soft
Skill sendiri dibagi menjadi dua aspek yaitu teknis dan non teknis. Aspek
teknis berhubungan dengan latar belakang keahlian atau kebutuhan yang
diperlukan di dunia kerja sedangkan aspek non teknis mencakup motivasi,
adaptasi komunikasi, kerjasama, problem solving, manajemen stress dan
kepemimpinan. Dengan memiliki dua kompetensi yaitu hard skill dan soft skill,
Mahasiswa Manajemen akan dapat bersaing di dunia kerja bahkan dapat dengan mudah
dalam mendapatkan pekerjaan.
http://hmjmfeb.ub.ac.id/lulusan-manajemen-kompetensi-yang-harus-dimiliki-mahasiswa-manajemen-dalam-bersaing-di-dunia-kerja/
Pentingnya Soft Skill Bagi Mahasiswa
Persaingan
untuk mendapatkan pekerjaan sekarang ini sangatlah
ketat diakibatkan banyaknya orang yang melamar pekerjaan ataupun sedikitnya
daya tampung pekerja. adalah salah satu perguruan tinggi yang ada di
Sumatera Utara yang meluluskan mahasiswa lebih kurang empat ribu orang setiap
tahunnya. Sudah tentu lulusan tersebut akan bekerja dan akan bersaing dengan
lulusan itu sendiri ataupun lulusan perguruan tinggi lainnya. Dengan
demikian mahasiswa harus mempersiapkan dirinya untuk bersaing sebelum dan
setelah dinyatakan lulus dalam mendapatkan pekerjaan yang lebih baik.
Mengembangkan
hard skill adalah jawaban utama didalam keberhasilan untuk mendapatkan pekerjaan
tersebut. Namun demikian tidaklah cukup hanya kemampuan hard skill saja, tetapi
harus diimbangi dengan kemampuan soft skill dalam
menghadapi berbagai tantangan saat melakukan pekerjaan tersebut. Menurut Admin
dunia kerja percaya bahwa sumber daya manusia yang unggul adalah mereka yang
tidak hanya memiliki kemahiran hard skill saja, tetapi juga piawai dalam aspek
soft skillnya. Ditambahkan juga, bahwa dunia pendidikanpun mengungkapkan dengan
berdasarkan penelitian di Harvard University Amerika Serikat ternyata
kesuksesan seseorang tidak ditentukan semata-mata oleh pengetahuan dan
kemampuan teknis (hard skill) saja, tetapi lebih oleh kemampuan mengelola diri
dan orang lain (soft skill).
Hard Skill
Proses
pembelajaran di perguruan tinggi lebih menitik
beratkan pada aspek kognitif. Hal ini dapat dilihat pada prestasi mahasiswa
yang ditunjukkan oleh indeks prestasi (IP). Indeks prestasi dibuat berdasarkan
hasil penilaian dari evaluasi dosen terhadap
mahasiswa dalam proses pembelajaran. Kemampuan mahasiswa yang ditunjukkan
berdasarkan indeks prestasi seperti inilah yang sering disebut sebagai
kemampuan hard skill.
Pengertian
soft skill didefenisikan sebagai keterampilan lunak (soft) yang digunakan dalam
berhubungan dan bekerjasama dengan orang lain, atau dikatakan sebagai interpersonal skills. Menurut Bahrumsyah soft skill
merupakan keterampilan seseorang dalam berhubungan dengan orang lain
(interpersonal skills) dan keterampilan mengatur dirinya sendiri (intrapersonal
skills) yang mempu mengembangkan untuk kerja secara maksimal. Dari kedua
pendapat tersebut diatas, ada kesamaan pendapat tentang pengertian soft skill
yaitu interpersonal skill hanya saja pada pendapat Bahrumsyah ditambahkan
intrapersonal skills yaitu keterampilan mengatur dirinya sendiri.
Hard
skill sangatlah penting untuk dikembangkan, karena kemampuan seseorang untuk
melakukan sebuah pekerjaan dengan baik dan benar adalah tergantung bagaimana
hard skill yang dia miliki. Tidak mungkin seseorang bisa membuat sebuah alat
yang berguna jika dia tidak mengetahui cara
pembuatan, tujuan, dan kegunaannya alat tersebut. ataupun tidak mungkin
seseorang mampu memperbaiki sesuatu jika dia tidak tuhu apa yang dia perbaiki.
Sebelum
melamar sebuah pekerjaanpun seharusnya lulusan perrguruan tinggi (mahasiswa)
harus memperhatikan pekerjaan yang akan diterimanya dengan kemampuannya.
Membandingkan kemampuan dengan pekerjaan yang akan dikerjakan adalah hal yang
baik. Untuk itu mahasiswa perlu mempersiapkan dirinya dengan mengembangkan hard
skill sebagai dasar untuk melamar pekerjaan dan diimbangi dengan soft skill
sebagai landasan untuk melakukan pekerjaan. Karena hampir semua perusahaan
dewasa ini mensyaratkan adanya kombinasi yang sesuai antara
hard skill dan soft skill, apapun posisi karyawannya. Bagi perekrutan karyawan
bagi perusahaan pendekatan hard skill saja kini sudah ditinggalkan. Percuma
jika hard skill baik, tetapi soft skillnya buruk. Hal ini bisa dilihat pada
iklan-iklan lowongan kerja berbagai perusahaan yang juga mensyaratkan kemampuan
soft skill, seperi team work, kemampuan komunikasi, dan interpersonal
relationship, dalam job requirementnya. Perusahaan cenderung memilih calon yang
memiliki kepribadian lebih baik meskipun hard skillnya lebih rendah. Alasannya
adalah memberikan pelatihan ketrampilan jauh lebih mudah daripada pembentukan
karakter Hal tersebut menunjukkan bahwa hard skill merupakan faktor penting
dalam bekerja, namun keberhasilan seseorang dalam bekerja biasanya lebih
ditentukan oleh soft skillnya yang baik.
Dunia
kerja saat ini membutuhkan sumber daya yang terampil, sebagai seorang
mahasiswa dituntut untuk mempunyai keahlian hard skill yang tinggi, Hard skill
merupakan keahlian bagaimana nilai akhir kuliah mahasiswa/nilai akademis (IPK)
mahasiswa ini sebagai persyaratan untuk memenuhi admnistrasi dalam melamar pada
suatu perusahaan, selain harus memiliki IPK yang tinggi di era persaingan yang
ketat ini juga kita dituntut memiliki soft skill yaitu ketrampilan seseorang
dalam berhubungan dengan orang lain (interpersonal skill) ketrampilan dalam
mengatur dirinya sendiri (intrapersonal skill), Baik hard skills maupun soft
skills merupakan prasyarat kesuksesan seorang sarjana dalam menempuh kehidupan
setelah selesai pendidikannya. Seperti yang dijelaskan di atas bahwa hard
skills ditekankan pada aspek kognitif dan keahlian khusus menurut disiplin
keilmuan tertentu, sedangkan softskills merupakan perilaku personal dan
interpersonal skill yang diperlukan untuk mengembangkan dan mengoptimalkan
kinerja seorang manusia.
Di
dalam persaingan seperti sekarang, kebutuhan akan tenaga kerja yang memiliki
profesionalisme dan manajerial skill yang berbasis kemampuan sudah merupakan
tuntutan. Terlebih di dunia kerja sekarang banyak dipengaruhi perubahan pasar,
ekonomi dan teknologi. Tenaga kerja yang memiliki kecerdasan emosional
(Emotional Quatient) sangat mendukung pemenuhan kebutuhan tersebut disamping
kecerdasan intelektual. Berdasar hasil survey Nasional Assosiation of Colleges
and Employers USA (2002) terhadap 457 pimpinan perusahaan menyatakan bahwa
Indeks Kumulatif Prestasi (IPK) bukanlah hal yang dianggap penting dalam dunia
kerja. Yang jauh lebih penting adalah sotfskill antara lain kemampuan
komunikasi, kejujuran, kerjasama, motivasi, kemampuan beradaptasi dan kemampuan
interpersonal dengan orientasi nilai pada kinerja yang efektif.
Keterampilan
sangat mempengaruhi tingkat kesuksesan seseorang. Dengan keterampilan yang ada seseorang dapat menciptakan kehidupan yang lebih baik
untuk dirinya maupun lingkungan sekitarnya. Secara umum, keterampilan manusia
dapat diklasifikasikan menjadi dua yaitu keterampilan teknis (hard skill) dan
keterampilan mengelola diri dan orang lain (soft skill).
INTRAPERSONAL SKILL,
contohnya :
• Transforming
Character ( transformasi karakter )
• Transforming Beliefs (
transformasi keyakinan )
• Change management (
manajemen perubahan )
• Stress management (
stress manajemen )
• Time management ( manajemen
waktu )
• Creative thinking processes
( proses berpikir kreatif )
• Goal setting & life
purpose ( penetapan tujuan dan tujuan hidup )
• Accelerated learning
techniques ( belajar teknik dipercepat )
• Communication skills (
ketrampilan komunikasi )
• Relationship building (
membangun hubungan )
• Motivation skills (
ketrampilan motivasi )
• Leadership skills (
ketrampilan kepemimpinan )
• Self-marketing skills (
ketrampilan pemasaran diri )
• Negotiation skills (
ketrampilan negosiasi )
• Presentation skills (
ketrampilan presentasi )
• Public speaking skills (
ketrampilan berbicara di depan umum )
Cara meningkatkat softskill ,
yaitu :
• Learning by doing. Soft
skill bisa diasah dan ditingkatkan seiring dengan pengalaman dalam dunia
kerja/berorganisasi.
• Berinteraksi dan melakukan
aktivitas dengan orang lain.
• Mengikuti
pelatihan-pelatihan / seminar tentang manajemen.
http://ruslanjuliana.blogspot.com/2013/06/pentingnya-soft-skill-bagi-mahasiswa.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar