Rabu, 23 Oktober 2013

TUGAS1 SOFTSKILL

Nama   : Kartika Meylani
Kelas   : 2EB21
NPM   : 24212031
TUGAS
CU (CREDIT UNION) DAN BKCUK
I.                  Pendahuluan
Koperasi kredit atau Credit Union atau biasa disingkat CU adalah sebuah lembaga keuangan yang bergerak di bidang simpan pinjam yang dimiliki dan dikelola oleh anggotanya, dan yang bertujuan untuk menyejahterakan anggotanya sendiri.
Koperasi kredit memiliki tiga prinsip utama yaitu:
1.   asas swadaya (tabungan hanya diperoleh dari anggotanya)
2.   asas setia kawan (pinjaman hanya diberikan kepada anggota), dan
3.   asas pendidikan dan penyadaran (membangun watak adalah yang utama; hanya yang berwatak baik yang dapat diberi pinjaman).
BKCU Kalimantan adalah organisasi yang menaungi sejumlah CU di Kalimantan dengan jumlah anggota mencapai 500 ribu orang.
Aset CU dibawah naungan BKCU berkisar mulai dari Rp90 miliar hingga Rp800 miliar. BKCU Kalimantan merupakan salah satu CU sukses di Tanah Air, yang didirikan sejak 1976.
II.               Isi
BKCUK Melahirkan Militan Credit Union di Timur
Salah satu faktor yang paling menentukan dan strategis bagi masa depan dan eksistensi credit union adalah para staffnya. Sebab mereka inilah yang sehari-hari mengelola dan sekaligus menggantungkan hidupnya pada credit union (CU). Di tangan staff yang jujur, bermoral dan profesional maka niscaya CU akan tetap menjadi alat untuk mensejahterakan anggota dan masyarakat umumnya.
Sampai bulan Mei 2013 ada 47 credit union yang menjadi anggota Puskopdit BKCU Kalimantan yang berpusat di Jalan Imam Bonjol Pontianak. Total asset ke-47 CU yang tersebar di seluruh pulau di Indonesia tersebut mencapai total asset  Rp. 4.453.732.068 ( 4,45 triliun) dan anggota 396.972 orang. Pencapaian ini harus terus dipertahankan dan ditambah.Karena itu diperlulan para staf yang mumpuni dan punya integritas.
Untuk mendapatkan staff CU yang mampu mengelola CU secara jujur, bermoral dan professional maka Pusat Koperasi Kredit Badan Kordinasi Credit Union Kalimantan (Puskopdit BKCUK) District Office (DO) Wilayah Indonesia Timur mengadakan Pendidikan dan Pelatihan Pengembangan Sumber Daya Manusia (Diklat PSDM). Diklat yang kedua kalinya tersebut selama 40 hari, yakni tanggal 21 Juli sampai 26 Agustus 2013 bertempat di Panti Samadi Ratna Miriam, Malino, Kabupaten Gowa, Sulaweis Selatan. Malino dipilih karena udaranya segar dan dingin sehingga peserta bisa berkonsentrasi.
Pastor Fredy Rante Taruk, Pr., wakil ketua BKCUK dalam pengarahannya pada pembukaan Diklat meminta seluruh peserta berjumlah 49 orang tersebut agar berdisiplin diri, mengubah hal-hal buruk dalam dirinya, dan mampu menerapkan pengetahuan,keterampilan yang diperoleh di CU masing-masing. ”Ini kesempatan terbaik bagi Anda untuk belajar secara utuh tentang CU. Gunakan kesempatan ini karena tidak akan datang dua kali,”pesan Pastor yang juga pendiri/pengurus sejumlah CU di wilayah Indonesia Timur ini.
Ada 11 CU yang mengirimkan staffnya mengikuti Diklat ini: 9 dari wilayah Indonesia Timur, satu dari Kalbar dan satu CU dari Jatim. Yakni CU Kasih Sejahtera, Atambua-NTT (10 orang), CU Sauan Sibarung, Tana Toraja-Sulsel (11 orang), CU Mekar Kasih, Makasar-Sulsel (4 orang), CU Bahtera Sejahtera, Maumere- NTT (5 orang), CU Ndar Sesepok, Agats-Papua (2 orang), CU  Primadanarta, Surabaya ( 1 orang), CU Liku Aba, Wetebula-NTT (3 orang), CU Hati Amboina, Ambon (2 orang), CU Mototabian, Sulut (1 orang), CU Pancur Dangeri, Ketapang-Kalbar (3 orang), dan CU Sinar Saron, Larantuka-NTT (5 orang).
Selama 40 hari peserta mendapatkan pengetahuan, keterampilan teknis serta pembinaan mental spiritual.Ada 11 materi pelatihan yang disampaikan oleh fasilitator yang sudah berpengalaman dan sehari-hari menggumuli mumpuni. Yakni Pastor Fredy Rante Taruk (kepemimpinan, manajemen konflik), Pastor Junarto Timbang, Pr (personality plus), Antonius Pararak (manajemen Diklat), Edi Susanto (SP dan BP), Serapina Serafin (Manajemen Keuangan), Salomon (Satuan Pengendalian Internal), Pius Matangkin, Edi V.Petebang (kepenulisan/jurnalistik).  
Kedua belas materi tersebut adalah: (1). Kepemimpinan (2). Strategic planning dan business plan (3).manajemen Diklat (4).personality plus (5).manajemen keuangan (6).sistem pengendalian internal (7).manajemen konflik (8).manajemenkredit (9).penulisan/jurnalistik (10 ).outbond (11).membangun komitmen bersama. Hampir semua materi terdiri dari teori dan praktek.Tujuannya agar peserta benar-benar tahu dan paham tentang yang dipelajarinya.
Selain materi tersebut, setiap pagi dan malam dilaksanakan doa dan renungan, juga ada olah raga. “Diklat ini untuk mengembangkan potensi diri dengan mampu berpikir strategis,peserta mampu menemukan jati dirinya, memiliki jiwa kepemimpinan serta menanamkan nilai-nilai positif dalam diri guna membangun Credit Union yang telah digeluti ini,”jelas Erowin, Kepala DO Indotim.
Dalam Diklat yang kedua ini ada satu materi baru, yakni tentang kepenulisan.Materi ini difasilitasi oleh Edi V.Petebang, salah seorang wartawan senior di Kalbar yang mulai berkarya sejak 1993.Ada empat sesi pokok dalam materi ini, yakni membentuk kesadaran bahwa menulis itu penting, bagaimana menulis berita, bagaimana menulis artikel opini, dan bagaimana mengelola sebuah media.Ada tiga kali praktek menulis yang kemudian dinilai oleh fasilitator. “Materi ini menarik karena hal baru bagi kami dan kami bertekad untuk mulai menulis,”kata Ardi,peserta dari CU Pancur Dangeri.    
Pada akhir acara semua peserta membuat komitmen secara pribadi dan bersama-sama untuk menerapkan pengetahuan, keterampilan yang didapat selama pelatihan ini di CU nya masing-masing. Risusanto Te’Dang dari CU Sauan Sibarung misalnya mempunyai komitmen pribadi untuk memberikan segenap kemampuan terbaik yang ia miliki untuk membesarkan dan menyebarluaskan CU.
Semoga udara dingin bersuhu 17-22 derajat Celsius di “Kota Wisata” Malino menjadi pengingat para peserta PSDM2 untuk memberikan yang terbaik dari dirinya bagi pengembangan credit union.***

Sejarah Singkat

SEJARAH PUSKHAT
Cikal bakal lahirnya PUSKHAT bukanlah terjadi secara tiba-tiba. Tetapi ada serangkaian peristiwa ketika  semua  CU  primer anggota  PUSKHAT  masih  menjadi  anggota  BKCUK.  
Singkat  cerita,  pada tanggal 20-26 Juni 2009, BKCUK mengadakan Lokakarya SP yang menghadirkan perwakilan CU- CU anggota di Hotel Kapuas Palace, Pontianak.  Sejak  acara sambutan pembukaan dan sepanjang lokakarya berlangsung, situasi pertemuan sangat panas dan tidak kondusif. Ada banyak permasalahan di BKCUK yang mengemuka.Sehingga, 12 CU memutuskan untuk melakukan diskusi pada malam hari untuk merespon kondisi yang terjadi di BKCUK.
Diputuskan bahwa 12 CU (CUKK, CUTTK, CUUK, CUPG, CUNA, CUMK, CUSMG, CUBHK, CUSK, CUPD, CUPS, CUSJ) melakukan diskusi pada tanggal 22 Juni 2009 pukul 19:00 di rumah Bapak P. Florus. Hasil diskusi menyepakati untuk mengadakan lokakarya rencana pendirian PUSAT KOPERASI KREDIT pada tanggal 17-18 Juli 2009 bertempat di Kantor CU. Keling Kumang, Tapang Sambas, Kecamatan Sekadau Hilir, Kab.Sekadau.

Selanjutnya, semua utusan CU terus menghadiri Lokakarya SP BKCUK sampai acara penutupan pada tanggal 26 Juni 2009, kecuali Bapak Munaldus menyatakan mengundurkan diri dari Pengurus BKCUK pada tanggal 23 Juni 2009. Surat pengunduran diri diserahkan kepada Pengurus CU. Keling Kumang dan disampaikan oleh Sekretaris CU. Keling Kumang, yaitu bapak Hadrianus Lukas pada tanggal 23 Juni 2009.
Pada tanggal  17-18  Juli  2009,  sesuai  rencana,  12  CU  di  atas  menghadiri  Lokakarya  Rencana Pembentukan Pusat Koperasi Kredit di Kantor Pusat CU. Keling Kumang, Tapang Sambas. Ada 70 peserta hadir, termasuk para undangan dari Puskopdit Kapuas, PT. Asuransi Jiwa Sraya, Terapi Bisnis, Jakarta, Supriyadi, sebagai Programmer, Sulistiono, SH sebagai konsultan hukum CU. Keling Kumang, Agustinus RJ, sebagai peninjau. Fasilitatornya adalah Bapak P. Florus dan Munaldus.
Setelah melakukan berbagai diskusi dan menilai kondisi terkini gerakan, maka utusan dari 9 CU (CUTTK,  CUKK,  CUTAMAN,  CUPG,  CUNA,  CUMK,  CUSMG,  CUBHK,  dan  CUSJ)  telah mengambil sikap bulat untuk  mendirikan PUSKOPDIT pada tanggal 18 Juli 2009, karena tetap bertahan menjadi anggota BKCUK bukan menjadi pilihan lagi. Sedangkan CUPS, CUPD dan CUUK belum mengambil sikap, karena masih harus konsultasi dengan para pengurus di CU masing-masing. Pada akhirnya, hanya CUPS yang memutuskan menjadi anggota PUSKOPDIT  KHATULISTIWA yang terbentuk. Sementara, CUPD dan CUUK memutuskan untuk tetap di BKCUK.

Pada tanggal 18 Juli 2009 fokus pembahasan pertemuan ada pada 3 hal: 1) bagaimana menangani masalah transfer? 2) Bagaimana menangani masalah pengganti Jalinan? 3) Apa yang harus dikerjakan selama masa vakum sebelum kantor pelayanan PUSAT KOPERASI KREDIT dibuka?
Setelah melalui diskusi yang panjang maka ditetapkan: 1) Untuk mengatasi masalah transfer, maka semua urusan  transfer, apabila BKCUK menolak melayani transfer setelah PUSAT KOPERASI KREDIT terbentuk, adalah menjadi tugas CUKK, TP. Pontianak. Di TPK. Pontianak ada 2 staf yaitu Windi dan Peterus. 2) untuk mengatasi masalah pengganti JALINAN, maka menjadi tanggungjawab Bapak Sudarman Chai, Branch Manager PT. AJS, Sintang.  Bapak  Sudarman Chai berkomitmen mendatangkan Direktur Utama, PT. AJS dalam rangka penandatangan MoU dengan 7 CU anggota. Penandatangan MoU dengan PT. AJS dilaksanakan pada tanggal 30 Juli 2009 di Kantor Pusat CUKK, Tapang Sambas. 3) Sedangan untuk menyelesaikan masalah ke-3, maka ditunjuk saudara Agustinus RJ, mengurus hal-hal yang tidak terduga selama masa vakum dan mengurus akte notaris dan badan hukum bersama ketua PUSKHAT.  Saudara Agustinus RJ disepakati menjadi staf PUSKHAT.
Kemudian, untuk  menunjuk  seorang  Manajer  PUSKHAT,  maka  persyaratannya  adalah  seorang Manajer CU primer anggota dan berijasah S1 Ekonomi. Dua kandidat yang dimintakan kesediaannya secara sungguh-sungguh, yaitu Ibu Yuspita Karlena, SE, Manager CU. Mura Kopa dan Yosefin, RS, SE, Manager CU. Tri Tapang Kasih. Sampai acara selesai pada tanggal 18 Juli 2009, kedua Manajer belum bisa mengambil keputusan, karena masih menuggu keputusan Pengurus CU masing-masing
Pada tanggal 18 Juli 2009 pukul 14.00 setelah melalui perdebatan panjang untuk memilih nama PUSAT KOPERASI KREDIT, maka disepakati melalui voting, nama PUSAT KOPERASI KREDIT disebut PUSAT KOPERASI KREDIT KHATULISTIWA dengan singkatan PUSKHAT.
Susunan Pengurus dan Pengawas PUSKHAT ditetapkan selama Tahun 2009 saja dan bertugas untuk masa transisi.Susunan Pengurus selanjutnya diputuskan pada Rapat Anggota Tahunan Tahun Buku 2009. Susunan Pengurus dan Pengawas PUSKHAT untuk masa transisi tahun 2009 adalah sebagai berikut:
PENASEHAT :
1.  Drs. Cornelis, MH
2.  Drs. P. Florus
DEWAN PIMPINAN :
1.  Ketua               : Munaldus
2.  Wakil                : Stefanus
3.  Sekretaris          : Thomas Subent
4.  Bendahara         : Yulianus
5.  Anggota            : K. Kolik
PENGAWAS :
1.  Ketua              : Hermanus
2.  Sekretaris         : R. Sawe
3.  Anggota           : Titus Sanum
Dalam perjalanan berikutnya, Pastor Matius Yuli, Pr diangkat sebagai Penasehat PUSKHAT, karena jumlah Penasehat ditetapkan 3  orang.
Setelah Lokakarya dinyatakan ditutup dengan berphoto bersama, maka Pengurus, Pengawas, dan Penasehat (P. Florus) mengadakan rapat Perdana di Ruangan Pengurus CU. Keling Kumang.
Pada tanggal 18 Juli 2009 pukul 15.30, Pengurus, Pengawas, Penasehat (P. Florus), dan Agustinus RJ, (sebagai pelaksana operasional pasca pembentukan sampai Kantor Pelayanan dibuka) mengadakan rapat perdana di Ruangan Pengurus CU. Keling Kumang.
Program Kerja
Secara umum pengurus BKCUK mempunyai panduan kerja berupa hasil Strategic Planning (SP) 2011 di Yogyakarta.SP tersebut menghasilan visi, misi, goal, dan tujuan.  Visi BKCUK adalah“Menjadi federasi credit unon nusantara berbasis komunitas dan filosofi petani yang membebaskan”. Untuk mencapai visi tersebut ada empat misi. Pertama, memberdayakan anggota melalui pembelajaran, membangun jejaring, penguatan tata kelola, teknologi informasi, kaderisasi dan kewirausahaan yang berkelanjutan. Kedua, menyelenggarakan pelajaran keuangan yang cerdas bagi anggota. Ketiga, menyelenggarakan system penjaminan dan perlindungan anggota yang kredibel dan transparan. Keempat, memperkuat kelembagaan Perkumpulan Credit Union Nusantara Indonesia (Pecunia).
Ada tiga goal yang akan dicapai BKCUK. Pertama, berkurangnya orang/ keluarga miskin.Kedua, meningkatnya apresiasi masyarakat terhadap CU. Ketiga, adanya kebijakan publik yang lebih mendukung CU.
Tujuan yang ingin dicapai selama lima tahun ke depan oleh BKCUK ada enam; sebagai berikut: (1). Meningkatnya kecerdasan finansial dan politik anggota CU. (2). Meningkatnya prosentase masyarakat yang menjadi anggota CU.(3). Meningkatnya kapasitas CU primer dalam melayani anggota.(4). Meningkatnya jenis pelayanan primer kepada anggota melalui produk yang berkualitas. (5). Berkembangnya kerja sama lokal, nasional dan internasional gerakan CU. (6). Memastikan keberlangsungan gerakan CU.
Tahun buku 2012, pengurus merencanakan sejumlah program dan target-target pencapaian. Aktivitas pokoknya adalah pendidikan dan pelatihan serta audit dan monitoring. Pelatihan antara lain manajemen kredit, teknologi informasi, marketing, jender, aster trainer, kepemimpinan, etos kerja, pemuda, jurnalistik, kewirausahaan, audit bagi pengurus, pengawas dan staff CU Primer.
III.           Penutup
BKCUK adalah satu-satunya Credit Union sekunder di Indonesia yang anggotanya tersebar di seluruh Indonesia. Yakni di Kalimantan Barat, Timur, Tengah, Jawa, Sumatera, Sulawesi, Maluku, Papua, NTT. CU-CU tersebut adalah: Khatulistiwa Bakti, Stella Maris, Kingmi, Usaha Kita, Bonaventura, Tilung Jaya, Sabhang Utung, Pancur Dangeri, Kusapa, Jembatan Kasih, Filosofi Petani Pancur Kasih, Manteare, Betang Asi, Almendo, Daya Lestari, Mambuin, Sempekat Ningkah Olo, Sinar Saron, Femung Pebaya, Mototabian, Remaung Kecubung, Kasih Sejahtera, Sumber Rejeki, Mekar Kasih, Hati Amboina, Ndar Sesepok, Sauan Sibarrung, Likku Aba, Bahtera Sejahtera, Gerbang Kasih. Dalam RAT kali ini diterima dua CU baru sebagai anggota BKCUK.Yakni CU Muara Kasih (Pontianak) dan CUMI Pelita Kasih (Jakarta). Kalbar patut berbangga karena CU model Kalimantan ini diakui keberhasilannya dan dicontoh daerah lain.
Dalam misa penutupan RAT Uskup Pangkal Pinang Mgr.Hilarius Moa Nurak,SVD berpesan kepada pengurus, pengawas dan manajemen credit union agar tetap memprioritaskan menolong warga, komunitas basis agar mampu bangkit dari kemiskinannya. “Credit Union adalah bentuk nyata karya kita untuk kemanusiaan yang universal tanpa sekat-sekat perbedaan agama, suku, ras maupun golongan,”pesan Mgr.Hilarius.
Di berbagai tempat kehadiran CU terbukti mampu mengubah nasib seseorang menjadi lebih baik.Semoga semakin banyak orang yang menjadi anggota CU.



Daftar Pustaka :


Tidak ada komentar:

Posting Komentar