Nama : Kartika Meylani
Kelas : 2EB21
NPM : 24212031
TUGAS
CU (CREDIT UNION) DAN BKCUK
I.
Pendahuluan
Koperasi
kredit atau Credit Union atau
biasa disingkat CU adalah sebuah lembaga keuangan yang
bergerak di bidang simpan pinjam yang dimiliki dan dikelola oleh anggotanya,
dan yang bertujuan untuk menyejahterakan anggotanya sendiri.
Koperasi
kredit memiliki tiga prinsip utama yaitu:
1. asas
swadaya (tabungan hanya diperoleh dari anggotanya)
2. asas
setia kawan (pinjaman hanya diberikan kepada anggota), dan
3. asas
pendidikan dan penyadaran (membangun watak adalah yang utama; hanya yang
berwatak baik yang dapat diberi pinjaman).
BKCU
Kalimantan adalah organisasi yang menaungi sejumlah CU di Kalimantan dengan
jumlah anggota mencapai 500 ribu orang.
Aset
CU dibawah naungan BKCU berkisar mulai dari Rp90 miliar hingga Rp800 miliar.
BKCU Kalimantan merupakan salah satu CU sukses di Tanah Air, yang didirikan
sejak 1976.
II.
Isi
BKCUK Melahirkan Militan Credit
Union di Timur
Salah
satu faktor yang paling menentukan dan strategis bagi masa depan dan eksistensi
credit union adalah para staffnya. Sebab mereka inilah yang sehari-hari
mengelola dan sekaligus menggantungkan hidupnya pada credit union (CU). Di
tangan staff yang jujur, bermoral dan profesional maka niscaya CU akan tetap
menjadi alat untuk mensejahterakan anggota dan masyarakat umumnya.
Sampai
bulan Mei 2013 ada 47 credit union yang menjadi anggota Puskopdit BKCU
Kalimantan yang berpusat di Jalan Imam Bonjol Pontianak. Total asset ke-47 CU
yang tersebar di seluruh pulau di Indonesia tersebut mencapai total
asset Rp. 4.453.732.068 ( 4,45 triliun) dan anggota 396.972 orang.
Pencapaian ini harus terus dipertahankan dan ditambah.Karena itu diperlulan
para staf yang mumpuni dan punya integritas.
Untuk
mendapatkan staff CU yang mampu mengelola CU secara jujur, bermoral dan
professional maka Pusat Koperasi Kredit Badan Kordinasi Credit Union Kalimantan
(Puskopdit BKCUK) District Office (DO) Wilayah Indonesia Timur mengadakan Pendidikan
dan Pelatihan Pengembangan Sumber Daya Manusia (Diklat PSDM). Diklat yang kedua
kalinya tersebut selama 40 hari, yakni tanggal 21 Juli sampai 26 Agustus 2013
bertempat di Panti Samadi Ratna Miriam, Malino, Kabupaten Gowa, Sulaweis
Selatan. Malino dipilih karena udaranya segar dan dingin sehingga peserta bisa
berkonsentrasi.
Pastor
Fredy Rante Taruk, Pr., wakil ketua BKCUK dalam pengarahannya pada pembukaan
Diklat meminta seluruh peserta berjumlah 49 orang tersebut agar berdisiplin
diri, mengubah hal-hal buruk dalam dirinya, dan mampu menerapkan
pengetahuan,keterampilan yang diperoleh di CU masing-masing. ”Ini kesempatan
terbaik bagi Anda untuk belajar secara utuh tentang CU. Gunakan kesempatan ini
karena tidak akan datang dua kali,”pesan Pastor yang juga pendiri/pengurus
sejumlah CU di wilayah Indonesia Timur ini.
Ada
11 CU yang mengirimkan staffnya mengikuti Diklat ini: 9 dari wilayah Indonesia
Timur, satu dari Kalbar dan satu CU dari Jatim. Yakni CU Kasih Sejahtera,
Atambua-NTT (10 orang), CU Sauan Sibarung, Tana Toraja-Sulsel (11 orang), CU
Mekar Kasih, Makasar-Sulsel (4 orang), CU Bahtera Sejahtera, Maumere- NTT (5
orang), CU Ndar Sesepok, Agats-Papua (2 orang), CU Primadanarta,
Surabaya ( 1 orang), CU Liku Aba, Wetebula-NTT (3 orang), CU Hati Amboina,
Ambon (2 orang), CU Mototabian, Sulut (1 orang), CU Pancur Dangeri,
Ketapang-Kalbar (3 orang), dan CU Sinar Saron, Larantuka-NTT (5 orang).
Selama
40 hari peserta mendapatkan pengetahuan, keterampilan teknis serta pembinaan
mental spiritual.Ada 11 materi pelatihan yang disampaikan oleh fasilitator yang
sudah berpengalaman dan sehari-hari menggumuli mumpuni. Yakni Pastor Fredy
Rante Taruk (kepemimpinan, manajemen konflik), Pastor Junarto Timbang, Pr
(personality plus), Antonius Pararak (manajemen Diklat), Edi Susanto (SP dan
BP), Serapina Serafin (Manajemen Keuangan), Salomon (Satuan Pengendalian
Internal), Pius Matangkin, Edi V.Petebang
(kepenulisan/jurnalistik).
Kedua
belas materi tersebut adalah: (1). Kepemimpinan (2). Strategic planning dan business
plan (3).manajemen Diklat (4).personality plus (5).manajemen keuangan
(6).sistem pengendalian internal (7).manajemen konflik (8).manajemenkredit
(9).penulisan/jurnalistik (10 ).outbond (11).membangun komitmen bersama. Hampir
semua materi terdiri dari teori dan praktek.Tujuannya agar peserta benar-benar
tahu dan paham tentang yang dipelajarinya.
Selain
materi tersebut, setiap pagi dan malam dilaksanakan doa dan renungan, juga ada
olah raga. “Diklat ini untuk mengembangkan potensi diri dengan mampu berpikir
strategis,peserta mampu menemukan jati dirinya, memiliki jiwa kepemimpinan
serta menanamkan nilai-nilai positif dalam diri guna membangun Credit Union
yang telah digeluti ini,”jelas Erowin, Kepala DO Indotim.
Dalam
Diklat yang kedua ini ada satu materi baru, yakni tentang kepenulisan.Materi
ini difasilitasi oleh Edi V.Petebang, salah seorang wartawan senior di Kalbar
yang mulai berkarya sejak 1993.Ada empat sesi pokok dalam materi ini, yakni
membentuk kesadaran bahwa menulis itu penting, bagaimana menulis berita,
bagaimana menulis artikel opini, dan bagaimana mengelola sebuah media.Ada tiga
kali praktek menulis yang kemudian dinilai oleh fasilitator. “Materi ini
menarik karena hal baru bagi kami dan kami bertekad untuk mulai menulis,”kata
Ardi,peserta dari CU Pancur Dangeri.
Pada
akhir acara semua peserta membuat komitmen secara pribadi dan bersama-sama
untuk menerapkan pengetahuan, keterampilan yang didapat selama pelatihan ini di
CU nya masing-masing. Risusanto Te’Dang dari CU Sauan Sibarung misalnya
mempunyai komitmen pribadi untuk memberikan segenap kemampuan terbaik yang ia
miliki untuk membesarkan dan menyebarluaskan CU.
Semoga
udara dingin bersuhu 17-22 derajat Celsius di “Kota Wisata” Malino menjadi
pengingat para peserta PSDM2 untuk memberikan yang terbaik dari dirinya bagi
pengembangan credit union.***
Sejarah Singkat
SEJARAH PUSKHAT
Cikal bakal lahirnya
PUSKHAT bukanlah terjadi secara tiba-tiba. Tetapi ada serangkaian peristiwa
ketika semua CU primer anggota PUSKHAT
masih menjadi anggota BKCUK.
Singkat
cerita, pada tanggal 20-26 Juni 2009, BKCUK mengadakan Lokakarya SP yang
menghadirkan perwakilan CU- CU anggota di Hotel Kapuas Palace, Pontianak.
Sejak acara sambutan pembukaan dan sepanjang lokakarya berlangsung,
situasi pertemuan sangat panas dan tidak kondusif. Ada banyak permasalahan di
BKCUK yang mengemuka.Sehingga, 12 CU memutuskan untuk melakukan diskusi pada
malam hari untuk merespon kondisi yang terjadi di BKCUK.
Diputuskan bahwa 12
CU (CUKK, CUTTK, CUUK, CUPG, CUNA, CUMK, CUSMG, CUBHK, CUSK, CUPD, CUPS, CUSJ)
melakukan diskusi pada tanggal 22 Juni 2009 pukul 19:00 di rumah Bapak P.
Florus. Hasil diskusi menyepakati untuk mengadakan lokakarya rencana pendirian
PUSAT KOPERASI KREDIT pada tanggal 17-18 Juli 2009 bertempat di Kantor CU.
Keling Kumang, Tapang Sambas, Kecamatan Sekadau Hilir, Kab.Sekadau.
Selanjutnya, semua utusan CU terus menghadiri Lokakarya SP BKCUK sampai acara penutupan pada tanggal 26 Juni 2009, kecuali Bapak Munaldus menyatakan mengundurkan diri dari Pengurus BKCUK pada tanggal 23 Juni 2009. Surat pengunduran diri diserahkan kepada Pengurus CU. Keling Kumang dan disampaikan oleh Sekretaris CU. Keling Kumang, yaitu bapak Hadrianus Lukas pada tanggal 23 Juni 2009.
Selanjutnya, semua utusan CU terus menghadiri Lokakarya SP BKCUK sampai acara penutupan pada tanggal 26 Juni 2009, kecuali Bapak Munaldus menyatakan mengundurkan diri dari Pengurus BKCUK pada tanggal 23 Juni 2009. Surat pengunduran diri diserahkan kepada Pengurus CU. Keling Kumang dan disampaikan oleh Sekretaris CU. Keling Kumang, yaitu bapak Hadrianus Lukas pada tanggal 23 Juni 2009.
Pada tanggal
17-18 Juli 2009, sesuai rencana, 12
CU di atas menghadiri Lokakarya Rencana
Pembentukan Pusat Koperasi Kredit di Kantor Pusat CU. Keling Kumang, Tapang
Sambas. Ada 70 peserta hadir, termasuk para undangan dari Puskopdit Kapuas, PT.
Asuransi Jiwa Sraya, Terapi Bisnis, Jakarta, Supriyadi, sebagai Programmer,
Sulistiono, SH sebagai konsultan hukum CU. Keling Kumang, Agustinus RJ, sebagai
peninjau. Fasilitatornya adalah Bapak P. Florus dan Munaldus.
Setelah melakukan
berbagai diskusi dan menilai kondisi terkini gerakan, maka utusan dari 9 CU
(CUTTK, CUKK, CUTAMAN, CUPG, CUNA, CUMK,
CUSMG, CUBHK, dan CUSJ) telah mengambil sikap bulat
untuk mendirikan PUSKOPDIT pada tanggal 18 Juli 2009, karena tetap
bertahan menjadi anggota BKCUK bukan menjadi pilihan lagi. Sedangkan CUPS, CUPD
dan CUUK belum mengambil sikap, karena masih harus konsultasi dengan para
pengurus di CU masing-masing. Pada akhirnya, hanya CUPS yang memutuskan menjadi
anggota PUSKOPDIT KHATULISTIWA yang terbentuk. Sementara, CUPD dan CUUK
memutuskan untuk tetap di BKCUK.
Pada tanggal 18 Juli 2009 fokus pembahasan pertemuan ada pada 3 hal: 1) bagaimana menangani masalah transfer? 2) Bagaimana menangani masalah pengganti Jalinan? 3) Apa yang harus dikerjakan selama masa vakum sebelum kantor pelayanan PUSAT KOPERASI KREDIT dibuka?
Pada tanggal 18 Juli 2009 fokus pembahasan pertemuan ada pada 3 hal: 1) bagaimana menangani masalah transfer? 2) Bagaimana menangani masalah pengganti Jalinan? 3) Apa yang harus dikerjakan selama masa vakum sebelum kantor pelayanan PUSAT KOPERASI KREDIT dibuka?
Setelah melalui
diskusi yang panjang maka ditetapkan: 1) Untuk mengatasi masalah transfer, maka
semua urusan transfer, apabila BKCUK menolak melayani transfer setelah
PUSAT KOPERASI KREDIT terbentuk, adalah menjadi tugas CUKK, TP. Pontianak. Di
TPK. Pontianak ada 2 staf yaitu Windi dan Peterus. 2) untuk mengatasi masalah
pengganti JALINAN, maka menjadi tanggungjawab Bapak Sudarman Chai, Branch
Manager PT. AJS, Sintang. Bapak Sudarman Chai berkomitmen
mendatangkan Direktur Utama, PT. AJS dalam rangka penandatangan MoU dengan 7 CU
anggota. Penandatangan MoU dengan PT. AJS dilaksanakan pada tanggal 30 Juli
2009 di Kantor Pusat CUKK, Tapang Sambas. 3) Sedangan untuk menyelesaikan
masalah ke-3, maka ditunjuk saudara Agustinus RJ, mengurus hal-hal yang tidak
terduga selama masa vakum dan mengurus akte notaris dan badan hukum bersama
ketua PUSKHAT. Saudara Agustinus RJ disepakati menjadi staf PUSKHAT.
Kemudian, untuk
menunjuk seorang Manajer PUSKHAT, maka
persyaratannya adalah seorang Manajer CU primer anggota dan
berijasah S1 Ekonomi. Dua kandidat yang dimintakan kesediaannya secara
sungguh-sungguh, yaitu Ibu Yuspita Karlena, SE, Manager CU. Mura Kopa dan
Yosefin, RS, SE, Manager CU. Tri Tapang Kasih. Sampai acara selesai pada tanggal
18 Juli 2009, kedua Manajer belum bisa mengambil keputusan, karena masih
menuggu keputusan Pengurus CU masing-masing
Pada tanggal 18 Juli
2009 pukul 14.00 setelah melalui perdebatan panjang untuk memilih nama PUSAT
KOPERASI KREDIT, maka disepakati melalui voting, nama PUSAT KOPERASI KREDIT
disebut PUSAT KOPERASI KREDIT KHATULISTIWA dengan singkatan PUSKHAT.
Susunan Pengurus dan
Pengawas PUSKHAT ditetapkan selama Tahun 2009 saja dan bertugas untuk masa
transisi.Susunan Pengurus selanjutnya diputuskan pada Rapat Anggota Tahunan
Tahun Buku 2009. Susunan Pengurus dan Pengawas PUSKHAT untuk masa transisi
tahun 2009 adalah sebagai berikut:
PENASEHAT :
1. Drs. Cornelis, MH
1. Drs. Cornelis, MH
2. Drs. P.
Florus
DEWAN PIMPINAN :
1.
Ketua :
Munaldus
2.
Wakil :
Stefanus
3. Sekretaris
: Thomas Subent
4. Bendahara
: Yulianus
5.
Anggota : K. Kolik
PENGAWAS :
1. Ketua : Hermanus
1. Ketua : Hermanus
2. Sekretaris
: R. Sawe
3.
Anggota : Titus Sanum
Dalam perjalanan berikutnya,
Pastor Matius Yuli, Pr diangkat sebagai Penasehat PUSKHAT, karena jumlah
Penasehat ditetapkan 3 orang.
Setelah Lokakarya
dinyatakan ditutup dengan berphoto bersama, maka Pengurus, Pengawas, dan
Penasehat (P. Florus) mengadakan rapat Perdana di Ruangan Pengurus CU. Keling
Kumang.
Pada tanggal 18 Juli
2009 pukul 15.30, Pengurus, Pengawas, Penasehat (P. Florus), dan Agustinus RJ,
(sebagai pelaksana operasional pasca pembentukan sampai Kantor Pelayanan
dibuka) mengadakan rapat perdana di Ruangan Pengurus CU. Keling Kumang.
Program Kerja
Secara umum pengurus BKCUK mempunyai panduan kerja
berupa hasil Strategic Planning (SP) 2011 di Yogyakarta.SP tersebut menghasilan
visi, misi, goal, dan tujuan. Visi BKCUK adalah“Menjadi federasi
credit unon nusantara berbasis komunitas dan filosofi petani yang membebaskan”.
Untuk mencapai visi tersebut ada empat misi. Pertama,
memberdayakan anggota melalui pembelajaran, membangun jejaring, penguatan tata
kelola, teknologi informasi, kaderisasi dan kewirausahaan yang berkelanjutan. Kedua, menyelenggarakan
pelajaran keuangan yang cerdas bagi anggota. Ketiga,
menyelenggarakan system penjaminan dan perlindungan anggota yang kredibel dan
transparan. Keempat,
memperkuat kelembagaan Perkumpulan Credit Union Nusantara Indonesia (Pecunia).
Ada tiga goal yang akan dicapai BKCUK. Pertama,
berkurangnya orang/ keluarga miskin.Kedua, meningkatnya apresiasi masyarakat
terhadap CU. Ketiga, adanya kebijakan publik yang lebih mendukung CU.
Tujuan yang ingin dicapai selama lima tahun ke depan
oleh BKCUK ada enam; sebagai berikut: (1). Meningkatnya kecerdasan finansial
dan politik anggota CU. (2). Meningkatnya prosentase masyarakat yang menjadi
anggota CU.(3). Meningkatnya kapasitas CU primer dalam melayani anggota.(4).
Meningkatnya jenis pelayanan primer kepada anggota melalui produk yang
berkualitas. (5). Berkembangnya kerja sama lokal, nasional dan internasional
gerakan CU. (6). Memastikan keberlangsungan gerakan CU.
Tahun buku 2012, pengurus merencanakan sejumlah
program dan target-target pencapaian. Aktivitas pokoknya adalah pendidikan dan
pelatihan serta audit dan monitoring. Pelatihan antara lain manajemen kredit,
teknologi informasi, marketing, jender, aster trainer, kepemimpinan, etos
kerja, pemuda, jurnalistik, kewirausahaan, audit bagi pengurus, pengawas dan
staff CU Primer.
III.
Penutup
BKCUK adalah
satu-satunya Credit Union sekunder di Indonesia yang anggotanya tersebar di
seluruh Indonesia. Yakni di Kalimantan Barat, Timur, Tengah, Jawa, Sumatera,
Sulawesi, Maluku, Papua, NTT. CU-CU tersebut adalah: Khatulistiwa Bakti, Stella
Maris, Kingmi, Usaha Kita, Bonaventura, Tilung Jaya, Sabhang Utung, Pancur
Dangeri, Kusapa, Jembatan Kasih, Filosofi Petani Pancur Kasih, Manteare, Betang
Asi, Almendo, Daya Lestari, Mambuin, Sempekat Ningkah Olo, Sinar Saron, Femung
Pebaya, Mototabian, Remaung Kecubung, Kasih Sejahtera, Sumber Rejeki, Mekar
Kasih, Hati Amboina, Ndar Sesepok, Sauan Sibarrung, Likku Aba, Bahtera
Sejahtera, Gerbang Kasih. Dalam RAT kali ini diterima dua CU baru sebagai
anggota BKCUK.Yakni CU Muara Kasih (Pontianak) dan CUMI Pelita Kasih (Jakarta).
Kalbar patut berbangga karena CU model Kalimantan ini diakui keberhasilannya
dan dicontoh daerah lain.
Dalam misa penutupan
RAT Uskup Pangkal Pinang Mgr.Hilarius Moa Nurak,SVD berpesan kepada pengurus,
pengawas dan manajemen credit union agar tetap memprioritaskan menolong warga,
komunitas basis agar mampu bangkit dari kemiskinannya. “Credit Union adalah
bentuk nyata karya kita untuk kemanusiaan yang universal tanpa sekat-sekat
perbedaan agama, suku, ras maupun golongan,”pesan Mgr.Hilarius.
Di berbagai tempat
kehadiran CU terbukti mampu mengubah nasib seseorang menjadi lebih baik.Semoga
semakin banyak orang yang menjadi anggota CU.
Daftar Pustaka :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar