Nama : Kartika Meylani
Kelas : 2EB21
NPM : 24212031
PENDAHULUAN
SGM ( Susu Gula
Minyak ) merupakan produk susu formula bayi yang di produksi oleh PT. Sari
Husada Tbk, perusahaan pertama di Indonesia yang mengkhususkan diri memproduksi
susu bayi sejak tahun 1965. Sejarah berdirinya PT. Sari Husada Tbk adalah
berkat kerjasama Pemerintah tanah air dengan UNICEF untuk mrngatasi
problematika gizi di Indonesia pada saat itu. 45 tahun sudah susu SGM di
Indonesia, terbilang senior dibandingkan dengan produk-produk merk lain.
Setelah sekian
lama berkecimpung di bidang susu formula bayi, susu SGM telah membuktikan diri
mampu membantu anak-anak Indonesia untuk memenuhi kebutuhan gizinya sejak
lahir, SGM telah mendukung tumbuh kembang anak-anak di Indonesia serta menjadi
putra bangsa yang cerdas dan berkualitas. Harga susu SGM Eksplore dan aktif
tergolong paling murah, untuk ukuran 300 gr di patok dengan harga Rp 20.000 -an
sementara ukuran paling besar berkisar Rp 50.000.
Selain itu, kemasan susu paling kecil berukuran 150 gr
dimana susu yang lain minimal 200 gr. Namun kelemahan produk SGM Eksplor dan
Aktif terletak pada kemasan susu yang semua ukuran diproduksi dengan kotak
karton dan tidak menyediakan sendok takar pada tiap kemasan. Sehingga, anda
harus menyediakan toples dan sendok takar sendiri ketika menggunaka SGM Eksplor
dan Aktif. Dalam segi kandungan nutrisi, produk SGM Eksplor dan Aktif mengandung
FOS, AHA, DHA, mineral, karbohidrat, lemak, vitamin, dan air seperti kebanyakan
kandungan susu formula lain. Kelebihan kandungan SGM Eksplor dan Aktif terletak
pada rasanya yang tidak terlalu “eneg” dan beraroma buat anak-anak.
Selain itu, jenis produk susu SGM Eksplor dan Aktif juga
dibagi berdasarkan usia bayi, seperti SGM 1 diperuntukan bagi bayi usia 0-6
bulan, SGM 2 untuk bayi usia 6 bulan keatas, SGM 3 untuk bayi usia 1-3 tahun ke
atas, dan SGM 4 untuk bayi usia 3-6 tahun.
·
SGM 1 ( Presinutri Formula Bayi )
Merupakan susu untuk anak pada usia 0-6 bulan. |
·
SGM 2 ( Presinutri Formula Bayi )
Merupakan susu untuk anak pada usia
6 bulan keatas.
·
SGM 3 Eksplor ( Presinutri Susu
Pertumbuhan )
Merupakan susu untuk anak usia 1
sampai 3 tahu
·
SGM 4 Aktif ( Presinutri Susu
Pertumbuhan )
Merupakan susu untuk anak usia 3
sampai 6 tahun.
FAKTOR APA SAJA YANG BERPENGARUH
Sepeti yang kita lihat selama
ini banyak ibu yang memberika susu formula terhadap anaknya. Ini adalah
beberapa factor yang berpengaruh bagi seorang Ibu memberika susu formula SGM
kepada anaknya:
1. Kebanyakan
waniya tidak menghasilkan ASI yang cukup.
2. Seorang
ibu yang berkerja.
3. Harga
susu SGM relative lebih murah disbanding susu formula lainnya.
4.
Lebih gampang memberikan susu formula
SGM dengan botol dibandingkan bila menyusui secara langsung.
5.
ASI tidak cukup mengandung zat besi
untuk memenuhi kebutuhan bayi sehinga ibu berpaling ke susu formula SGM.
6.
Menyusui membuat ibu tidak bebas
beraktivitas.
7.
Dewasa ini, susu formula hampir
sama kandungannya dengan ASI terutama susu formula SGM.
8.
Apabila seorang ibu menderita
penyakit infeksi, maka dia harus berhenti menyusui dan mau tidak mau ibu
memberikan susu formula ke anaknya terutama susu formula SGM.
9.
Apabila seorang ibu sedang mengkonsumsi
obat-obatan, maka dia harus berhenti menyusui dan memberika susu formula ke
anaknya terutama susu formula SGM.
10. Ibu telah mengetahui nutrisi susu formula SGM
dengan ASI hampir sama.
FACTOR
PENDUKUNG DAN PENGHAMBAT
Di
bawah ini adalah beberapa factor pendukun keberadaan susu formula SGM PT. Sari
Husada untuk dapat dikonsumsi:
1. Harganya
yang terjangkau oleh kalangan bawah sekalipun.
2. Nutrisinya
yang tidak kalah dari Asi esklusif.
3. Rasanya
yang tidak terlalu “eneg” sehinga balita sangat suka meminumnya.
4. Iklan
yang menarik sehinga banyak ibu yang tertari untuk memberikan susu formula SGM
ke anaknya.
5. Ibu
yang kurang menghasilkan Asi.
Selain factor pendukung ada
juga factor penghambat keberadaan susu formula SGM PT. Sari Husada untuk dapat
dikonsumsi :
1. Ibu
yang lebih mempercayakan Asi Esklusif untuk dikonsumsi anaknya.
2. Pirasat
takut akan campuran bahan kimia disusu formula SGM karna melihat harga yang
lumayan murah ketibang susu formula lainnya.
3. Bayi
yang alergi akan susu sapi.
4. Tampilan
tempat susu formula SGM yang hanya menggunakan karton dan tidak diberikan
sendok takar.
5. Balita
yang tidak cocok dengan susu formula SGM.
PENGAMBILAN KEPUTUSAN
1. Profil
Responden
Dari sejumlah kuisioner (100
buah) untuk 3 kelompok konsumen, terungkap klasifikasi
responden seperti tercantum pada Tabel 1.
Tabel 1. Profil Responden
Karakteristik
|
Bawah
|
Menengah
|
Atas
|
Jumlah
|
1. Usia
<25 th
25-30 th
31-35 th
> 35 th
|
2
5
2
0
|
11
41
15
0
|
1
20
12
1
|
4
66
29
1
|
|
9
|
57
|
34
|
100
|
2.
Pekerjaan
PNS/ABRI
Swasta
Wiraswasta
Ibu RT
|
1
2
1
5
|
17
10
6
24
|
10
12
4
8
|
28
24
11
37
|
|
9
|
57
|
34
|
100
|
3.
Pendidikan
SD
SLTP
SLTA
Akademi/PT
|
3
6
0
0
|
0
12
31
14
|
0
1
11
22
|
3
19
42
36
|
|
9
|
57
|
34
|
100
|
Kesimpulan umum yang diperoleh
dari hasil survei adalah konsumen utama susu SGM-2 baik dari kelas sosial
bawah, menengah maupun atas adalah konsumen pada golongan menengah, usia 25-30
tahun, ibu rumah tangga dan mempunyai pendidikan terakhir SLTA.
Diperolehnya responden dari
ketiga kelas sosial yang berbeda menunjukkan pasar dari susu SGM-2 adalah
masyarakat dari semua golongan sosial, walaupun sebenarnya target pasar SGM-2
adalah golongan menengah ke bawah. Dengan adanya situasi ekonomi seperti yang
terjadi sekarang ini maka pasar SGM-2 menjadi lebih luas karena golongan
menengah ke atas
juga mulai mengkonsumsi susu
SGM-2 sehingga dapat disimpulkan bahwa konsumen SGM-2 terdiri dari ketiga kelas
social.
2. Kecenderungan
Pemilihan Ukuran Kemasan
Berdasarkan tingkat
pengeluaran responden.Pola konsumsi responden dapat dilihat melalui tingkat
pengeluaran responden, seperti yang dapat dilihat pada Tabel 2.
Tabel 2. Pemilihan Ukuran
Kemasan menurut Tingkat Pengeluaran
Ukuran TK Pengeluaran
|
150 gram
|
300 gram
|
800 gram
|
Jumlah
|
Bawah
|
7
|
2
|
0
|
9
|
Menengah
|
7
|
39
|
11
|
57
|
Atas
|
2
|
14
|
18
|
34
|
Jumlah
|
16
|
55
|
29
|
100
|
Dari Tabel 2 dapat dilihat
pola konsumsi yang berbeda-beda pada masing-masing golongan pengeluaran.
Masing-masing ukuran kemasan mempunyai
pasar tersendiri. Secara umum dapat dilihat bahwa konsumsi SGM-2 terbesar
terdapat pada ukuran kemasan 300 gram sebesar 55% disusul
ukuran 800 gram sebesar 29% dan ukuran 150 gram sebesar 16%.
KESIMPULAN
Dari data yang ada dapat di
tarik kesimpulan bahwa:
a. Golongan Bawah
Pada golongan ini konsumsi
terbesar adalah pada ukuran kemasan 150 gram. Pada ukuran kemasan 800 gram
tidak terdapat konsumsi. Hal ini
menunjukkan bahwa daya beli dari golongan 677sosial bawah masih belum dapat
menjangkau harga dari ukuran kemasan 800 gram,
disamping mungkin kebutuhan dari konsumen yang tidak terlalu tinggi.
b. Golongan menengah
Pada golongan ini konsumsi
terbesar adalah pada ukuran kemasan 300
gram. Akan tetapi untuk ukuran kemasan yang lain yaitu 150 gram dan 800 gram masih tetap dikonsumsi walaupun dalam
jumlah yang lebih kecil.
c. Golongan atas
Pada golongan
ini konsumsi terbesar
adalah pada ukuran kemasan 800 gram. Hal ini menunjukkan daya beli
masyarakat golongan atas dapat menjangkau harga dari ukuran kemasan 800 gram.
Hal ini terbukti dengan jumlah konsumsi yang cukup besar yaitu 53%. Jumlah ini
membuktikan bahwa ternyata pangsa
pasar SGM-2 tidak hanya golongan
menengah ke bawah, tetapi golongan ataspun mulaimengkonsumsinya.
SUMBER
:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar